Abstract:
Ismi Farida Ramdani (2025). “Pengaruh Metode Pembelajaran Problem Solving Terhadap
Kemampuan Berfikir Kritis Siswa (Studi Quasi Eksperimen pada Kompetensi Dasar
Prinsip-Prinsip Dan Konsep Akuntannsi Dasar Dan Perbankan Dasar Kelas X Layanan
Perbankan SMK Negeri 2 Banjar)” dibawah bimbingan Bapak Dr. Rizka Andhika Putra
S. Pd., M.M selaku pembimbing I dan Ibu Rini Eka Yanti, S.Pd., M.Pd selaku
pembimbing II.
Berpikir kritis merupakan salah satu tujuan penting dalam pendidikan karena
siswa yang mampu berpikir kritis dapat menyelesaikan berbagai masalah baik
dilingkungan sekolah atau dilingkungan masyarakatnya. Masih rendahnya tingkat
berpikir kritis pada siswa menjadi perhatian dalam penelitian ini. Meningkatkan
kemampuan berpikir kritis disekolah dapat melalui penggunaan metode pembelajaran
tepat dan menarik. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa yang menggunakan metode pembelajaran
problem solving pada pre-test dan post-test di kelas eksperimen; mengetahui perbedaan
kemampuan berpikir siswa yang menggunakan metode pembelajaran konvensional pada
pre-test dan post-test di kelas kontrol; dan mengetahui perbedaan kemampuan berpikir
kritis siswa yang menggunakan metode pembelajaran problem solving dengan metode
konvensional pada pre-test dan post-test. Metode penelitian yang digunakan yaiitu Quasy
experimental desain model pretest-postest nonequivalent control group. Teknik
pengumpulan data dilakukan melalui observasi, dokumentasi dan tes. Teknik analisis data
dilakukan dengan uji korelasi product moment kemudian menganalisis koefisien korelasi
dengan uji validitas dan normalitas, dilanjutkan dengan uji hipotesis dengan
menggunakan rumus uji -t dan uji N-Gain. Sampel dalam penelitian ini siswa kelas X LP
2 SMK Negeri 2 Banjar. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan peningkatan
kemampuan berpikir kritis siswa yang menggunakan metode problem solving
dibandingkan metode konvensional berasarkan nilai post-test. Nilai pengukuran akhir
(post-test) kelas eksperimen yang menggunakan metode problem solving memiliki nilai
rata-rata yang lebih tinggi.