Abstract:
Heti Komalasari, 2108210005, PERUBAHAN MAKNA KATA AKIBAT
PERKEMBANGAN BUDAYA POPULER DALAM MEDIA SOSIAL
INSTAGRAM (Alternatif Pengembangan Bahan Ajar Cerita Teks
Eksplanasi), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Galuh.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan makna kata yang
dipengaruhi oleh perkembangan budaya populer dalam media sosial Instagram serta
potensinya sebagai alternatif bahan ajar teks eksplanasi. Pendekatan yang
digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data
melalui observasi unggahan, komentar, dan interaksi pengguna Instagram. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa budaya populer yang berkembang pesat di media
sosial menciptakan fenomena pergeseran makna kata, baik berupa perubahan total,
disfemia, penghalusan makna, maupun perluasan dan penyempitan makna. Contoh
perubahan makna kata seperti kata banjir, gledek, gas, story, caption, receh dan
explore. Kata-kata yang sebelumnya memiliki arti tertentu sering kali mengalami
re-interpretasi dalam konteks budaya populer, misalnya melalui penggunaan tagar,
meme, atau tren viral. Pergeseran ini tidak hanya mencerminkan dinamika bahasa,
tetapi juga memperlihatkan hubungan erat antara bahasa dan budaya dalam ruang
digital. Fenomena tersebut menunjukkan bagaimana media sosial berperan sebagai
katalis dalam transformasi makna kata, dengan melibatkan unsur kreativitas,
kolaborasi komunitas, dan kecepatan penyebaran informasi. Penelitian ini juga
menekankan pentingnya memahami konteks budaya digital dalam pembelajaran
bahasa. Temuan ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan ajar bervariatif untuk teks
eksplanasi. Dalam hal ini, siswa diajak memahami fenomena kebahasaan secara
kontekstual dan kritis. Proses ini dapat dilakukan dengan memberikan contoh
perubahan makna kata yang relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa, sehingga
pembelajaran menjadi lebih interaktif, menarik, dan sesuai dengan kebutuhan
zaman. Pembelajaran tidak hanya berfungsi sebagai transfer ilmu tetapi juga
sebagai media pengembangan kemampuan berpikir kritis siswa terhadap perubahan
bahasa yang dipengaruhi oleh dinamika sosial budaya di era digital. Penelitian ini
diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pengembangan pendidikan berbasis
kontekstual yang selaras dengan realitas budaya digital siswa.