Abstract:
Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang sering terjadi pada lansia dan dikenal sebagai silent killer karena sering kali tidak menimbulkan gejala sebelum terjadi komplikasi serius. Berbagai faktor dapat mempengaruhi kejadian hipertensi, salah satunya adalah gaya hidup. Gaya hidup yang tidak sehat, seperti pola makan tinggi garam, kurangnya aktivitas fisik, kebiasaan merokok, serta kurang istirahat, dapat meningkatkan risiko hipertensi pada lansia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara gaya hidup dengan kejadian hipertensi pada lansia di Desa Jati, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif korelasional dan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia di wilayah tersebut, dengan jumlah sampel sebanyak 69 responden yang dipilih menggunakan teknik Random sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner dan pengukuran tekanan darah menggunakan sphygmomanometer. Analisis data dilakukan dengan uji statistik Chi-Square untuk melihat hubungan antara variabel gaya hidup dengan kejadian hipertensi dengan nilai 0,046 . Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara gaya hidup dengan kejadian hipertensi pada lansia (p < 0,05). Lansia dengan pola makan tidak sehat, kurang aktivitas fisik, kebiasaan merokok, dan kurang istirahat memiliki risiko lebih tinggi mengalami hipertensi dibandingkan dengan lansia yang menerapkan gaya hidup sehat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah gaya hidup memiliki peran penting dalam kejadian hipertensi pada lansia. Di perlukan upaya edukasi dan intervensi yang lebih intensif untuk meningkatkan kesadaran lansia dalam menerapkan gaya hidup sehat guna mencegah dan mengontrol hipertensi.
